Friday, March 11, 2016

[Review] No Homo

Walau masih on going, tapi komik ini keren banget. So far gw paling demen sama komik ini. Ceritanya mengenai hal-hal yang menjadi problematika dalam persahabatan sesama jenis antara Brian dan Ditya. Love is friendship on fire, komik ini menyampaikan dengan baik persahabatan tanpa api antara Brian dan Ditya. Paling lucu waktu si Ditya demam, dia ngigau kalau persahabatannya dengan Brian kalau dijadikan romantika itu jadi "berasa incest". Buatku itu lucu banget, tapi sekaligus juga bener banget.

Secara grafis, gue menganggap komik apapun yang penggambarannya jelas dan proporsional itu sebagai bagus. Dan itulah komik ini. Style nya mengingatkan gw akan Johnny Bravo, dan secara perspektive cukup bagus. Mungkin karena genrenya slice of life, jadi gambarnya gak diperuntukkan demi memanjakan mata oleh fanservice.

Secara story, gue demen banget. Ceritanya sederhana tapi penting, setiap episode jelas mau ngomongin apa, dan kasus-kasus yang diangkat dibawakan secara santai dan seru. Humornya gak muluk-muluk, karena authornya gak berusaha ngelucu, tapi tetep lucu. Buatku ini baru cerita yang berkualitas.

No Homo by Apitnobaka

Webtoon

So, setelah beberapa minggu berkutat dengan asik di Fruity Loops, gue yang pembosan ini akhirnya menemukan keasikan sendiri di Webtoon. Awalnya gw pikir region Indonesia bakal didominasi oleh genre humor sitkom, tapi ternyata di genre lain pun jauh banyak yang lebih bagus. Gambar-gambarnya berkualitas, rata-rata para komikus membuat komiknya dari pen tablet. Gw baru nemu satu komik yang dibuatnya pakai microsoft paint, tapi kasian banget, komiknya dicaci maki. Tapi gak bisa nyalahin yang caci maki juga sih, karena emang setelah gw ikutin cerita komik itu, gw gak merasa terintrigue, gak lucu, gak menarik, walau begitu, gw memang mengakui kalau komikus MSPaint itu orangnya punya kepintaran linguistik dan sangat kreatif. Tapi ya itu, level dia masih diamond in the rough. Kalau dia terus mengolah kemampuannya, dia pasti bisa bikin komik keren suatu saat.

Anyway, beberapa komik memang sangat menarik. Gw menarik kesimpulan bahwa komikus Indonesia ini memang punya strong point pada humor. Dari sedikit komik yang udah gw baca di webtoon, yang bagus-bagus biasanya yang humornya kuat (tapi bisa aja karena gw belum lebih banyak baca yang lebih serius sih). Soal fantasi dan scifi, kebetulan gw sempat nengok bentar, tapi kayaknya ... hmm ... belum deh. So far best nya Indonesia baru slife of life dan humor.

So, beberapa hari ke depan mungkin gw bakal ngereview komik-komik lokal di webtoon.

Thursday, February 11, 2016

[Game talk] Final Fantasy 8

Kalau ditanya Final Fantasy apa yang paling kusukai, Final Fantasy 8 pasti akan langsung terpikir dalam kepalaku. Sebenarnya ada alasan dibalik itu. Bukan karena tokoh-tokohnya ganteng dan cantik, atau gambarnya bagus pada zaman itu (zaman sekarang grafik awesum tersebut sudah dicaci maki penggemarnya karena muka tokoh2nya ancur).

Dulu alasanku menyukai FF8 adalah karena itu game pertama yang kumainkan secara serius. Ya, memang bukan benar-benar bersih game pertama yang kumainkan, karena pastinya sudah pernah main mario brothers, tetris, game-game sepak bola yang namanya entah apa, TMNT (gosh I missed that game!), dll. Kalau dipikir-pikir, gw suka FF8 karena game tersebut memiliki cerita. Maksudku, waktu itu gw belum tau kalau game itu juga punya story telling. Paling banter kayak Ninja Ryukenden, cerita cuma biar gamer punya alasan untuk ngendaliin Hayabusa melewati aral rintangan dan monster-monster berbentuk amburadul. FF6 dan FF8 adalah game-game yang membuatku jatuh cinta pada RPG.

Belakangan ini lagi nganggur dan stress, efek dari nganggur kelamaan, gw download emulator PSX dan main FF8 lagi. Dulu waktu gue mainin, gue bener-bener mikir kalau Seifer itu diculik Edea, lalu dicuci otak. Ternyata nggak! Emang orangnya agak aneh, demikian pula dengan pilihannya. Dulu, gue gak terlalu paham semua orang ngomongin apa. Gue cuma ngakak waktu Zell ngantri hotdog di kantin dengan sabar, tapi pas giliran dia, hotdognya habis. Setelah itu dia ngeden di pojokan. Tapi waktu gue mainin game itu lagi, gue baru menyadari bahwa game ini sangat keren dalam pengkarateristikan. Itulah yang akan gue bahas dalam artikel ini.

Mari kita mulai dari Rinoa Heartily.

Rinoa adalah seorang gadis ambisius yang penuh semangat dan merupakan seorang pejuang kemerdekaan Timber dari cengkraman Galbadia. Ya, dia punya ambisi. Ya, dia punya keinginan dan impian. Ya, dia punya daya untuk berjuang. Ya, dia punya lengan yang sangat kuat sampai-sampai anjing Border Collie bisa manjat di sana dan dilempar kayak panah. Tapi semua kelebihan itu tidak dibarengi dengan kemampuan strategi yang baik. Rinoa termasuk semberono karena dia selalu bertindak dulu dan urusan taktik belakangan. Hal ini digambarkan jelas mengikuti perannya sebagai seorang civilians dibandingkan para SeeD yang mewarnai party members tetap di FF8. Mungkin peranan Rinoa tersebut adalah sebagai pembanding apa yang mebedakan SeeD dengan orang sipil.

Pada misi di Timber, Squall, Zell dan Selphie digambarkan menjadi sangat stres karena kelompoknya Rinoa sangat selebor dalam menjalankan misi mereka. Mereka sangat tidak paham strategi dan tidak memiliki perencanaan matang. (Sekalipun ide penculikan di kereta itu sangat keren). Pada saat itu Zell dan Selphie sudah protes, tapi yang paling tega adalah Quistis. Sebelum akhir disk 1, Quistis menertawakan dan menghardik Rinoa dengan cukup kasar karena mendadak Rinoa muncul dan mengatakan dia punya sesuatu tapi ga punya ide, dan kalau diikutin bisa bikin strateginya Kolonel berantakan. Itulah sebabnya Quistis balik lagi ke mansion untuk minta maaf sama Rinoa, tapi malah kekunci.

Zell
Sekilas Zell kelihatan seperti orang dungu, pecundang, tolol dan urakan. Tapi kalau memperhatikan ceritanya sungguh-sungguh, sebenarnya Zell itu cowok banget. Dia bisa nyupir apapun, tau banyak hal, geek dan sedikit nerdy, suka pamer, dan suka hal-hal yang cowok banget kayak boxing, pistol, dll. Selain itu Zell adalah damage dealer paling besar di FF8, Armagedon Fistnya bisa memberi damage sampai melebihi 1 juta damage!! Sayangnya ya itu tadi, gara-gara karakteristiknya yang berisik dan annoying, dia jadi gak disukai beberapa gamer.

Squall
Squall sebenarnya memiliki karakteristik yang konyol. Bukan karena dia seorang pelawak, tapi reaksi-reaksi yang dia berikan pada situasi yang terjadi di sekitarnya sebenarnya sangat mengundang tawa. Contoh waktu dia bermimpi tentang Laguna dan menyebutnya bodoh. Kemudian waktu dipaksa Rinoa dansa, lalu waktu festival di FH, waktu dia gendong Rinoa sampai ujung FH dan diledekin temen-temennya.
Selain itu, Squall juga seorang yang sangat gigih dan romantis. Kalau orang lain cuma bisa berkias tentang "aku akan menyeberangi samudra! Melintasi gunung! Pergi ke bulan demi kau!", Squall mungkin terlalu kaku untuk mengatakan itu, tapi dia sungguh-sungguh melakukannya. Squall membuat cerita romantis jadi naik level.

Selphie
Penyihir berbakat yang moe, khas generik karakter macem Vanille buatan Nomura. Selphie memiliki EQ yang cukup tinggi, saat missile menghancurkan kampung halamannya, Selphie tidak lantas jatuh dan bersedih hati lalu terlarut di dalam penyesalan. Dia yang pertama bangkit untuk mencegah situasi sama terjadi di rumah keduanya. Secara pribadi, Selphie adalah seorang jurnalis, aktivis, extrovert yang menyenangkan, dan dia nerd kedua dibawah Zell.

Quistis
Seksi, wajah cantik, penampilannya generik guru-guru di film panas, udah gitu senjatanya cambuk pula! Quistis adalah seorang child prodigy yang suka melawak dan cukup asertif. Dia tidak malu-malu untuk mengakui bahwa dia suka pada Squall (walau belakangan dia menyadari bahwa perasaan itu ternyata hanya seperti kakak-adik), dia dengan gamblang menegur Rinoa (dengan cukup sadis) yang seenaknya memberi usulan dan gak liat situasi. Dan dia juga masternya club triple triad di garden.

Seifer
Jujur saja, waktu pertama main FF8, alasan gue ngelanjutin gamenya adalah karena gue yakin Seifer akan balik lagi jadi party member. Tapi sampai ngalahin Ultimecia pun dia masih out of the league, dan itu mengecewakan. Saking kecewanya, gw main ulang dan ubah nama Squall jadi Seifer sampai kadang gue bingung baca dialognya. Setelah gue mainin ulang, ternyata orangnya emang agak tolol. Tapi itu gak mengurangi kesukaan gue terhadap Seifer. Mungkin karena Seifer merepresentasikan orang-orang yang sebenarnya insecure, dan selalu membuat keputusan salah dalam hidupnya. Kenyataan bahwa dia masih hidup di ending FF8 menyisakan potensi sequel yang tak terbatas mengenai Seifer. Jadi kalau FF8 mau dibikin sequelnya, gw sangat-sangat berharap kali ini giliran Seifer. Squall sudah cukup beraksi, sekarang waktunya Seifer untuk meminta maaf pada dunia.

10 mimpi yang sering muncul dan maknanya

1. Gigi rontok

Yang gue denger (dan bikin serem) adalah mimpi waktu gigi rontok, soalnya orang-orang sering bilang kalau giginya putus di mimpi, berarti ada anggota keluarga yang hilang. Gue ga tau bener apa nggak, tapi menurut gue, mimpi gigi rontok sebenernya adalah situasi dimana kita kekurangan percaya diri. Logikanya, kalau gigi rontok kan kita jadi takut2 senyum atau takut2 buka mulut, dan merasa kalau muka kita gak semenarik dulu. Jadi, jangan cepat-cepat berasumsi bahwa gigi rontok berarti ada keluarga yang mau pergi dulu ya.

2. Punya anak

Bokap gue bilang kalau mimpi punya anak berarti mau dapet rejeki. Menurut gue sih tergantung konteksnya dulu. Dalam mimpi, anak itu bisa menggambarkan ide brilian yang kita punyai yang bisa mendatangkan perubahan besar dalam hidup kita atau orang lain. Diingat lagi anaknya cakep atau jelek? Terurus atau terlantar? Bahagia atau sakit? Nah situasi anak itu bisa dikait2kan dengan ide kita di dunia sadar.

Poin kedua tentang mimpi anak, gue pernah mimpi punya anak (padahal pacar aja belum punya) dan dalam mimpi itu si anak gue lindungi dan gw rawat sebaiknya. Tapi begitu dewasa malah nyusahin dan menghindari orangtua. Begitu bangun rasanya sedih sekali, seperti kasih tak sampai. Setelah kurenungkan, ternyata mimpi itu sedang membuatku merasakan apa yang orangtuaku sendiri rasakan terhadapku. Akhirnya gw cepet2 minta maaf ke orangtua dan lebih mendekatkan diri pada mereka. Ternyata reaksi mereka positif dan situasi perlahan membaik bagi kita semua.

Poin ketiga, bisa saja anak yang ada di mimpimu itu merepresentasikan rasa cintamu terhadap sesuatu yang berarti dalam hidupmu. Misalnya, kamu mimpi binatang peliharaanmu berubah menjadi bocah yang manis, nah, itu melambangkan betapa dalam rasa cintamu terhadap si hewan peliharaan.

3. Mimpi naik kendaraan

Mobil atau kereta, atau kendaraan apapun, itu melambangkan kehidupan anda. Dalam mobil itu siapa yang mengemudikan? Apakah anda yang mengemudikan mobil itu atau mama papa? Siapa saja yang numpang? Istri anakmu atau istri orang lain? :p
Bentuk mobil itu gimana? Ringsek atau bagus mulus seperti baru beli?

4. Mimpiin Mantan

Bila anda sudah lama putus, ga kontak lagi tapi masih mimpiin orang yang pernah hadir dalam hidup anda secara spesial, bukan berarti anda masih sayang atau dia lagi kangen. Anda harus menyelidiki dulu, mantan macem apa yang anda mimpikan? Mantan tipe monster atau mantan yang manis kayak gulali?
Kemudian coba selidiki masalah apa yang menjadi problematika hubungan kalian pada waktu itu? Sekalipun dalam mimpi si mantan yang katakanlah selingkuh itu dalam mimpi anda sangat setia dan luar biasa mains, tapi bisa jadi mimpi itu sedang memberi warning bahwa problem yang sama dengan saat itu sedang terjadi lagi pada anda sekarang.
so, mimpiin mantan? woles ae !

5. Punya fans maniak

Nggak, maksud mimpi ini adalah mimpi dikejar2. Kadang kita dikejar monster, orang ngamuk, orang gila, gembel horor, atau bahkan sesuatu yang gak jelas. Sebenarnya mimpi ini hanya ingin mendekatkan kita pada sisi lain dari diri sendiri yang selalu kita sangkal. Mungkin ada kenyataan dari hidup kita yang kita tolak, padahal kita harus menerimanya apa adanya. Atau bisa juga karena merasa terancam oleh sesuatu, atau sedang dikejar deadline.

Kalau mimpi ini berulang terus menerus, kemungkinan besar penyebabnya adalah penyangkalan. Yang harus kita lakukan adalah menyadari apa yang kita sangkal, kemudian mengakuinya lalu menerimanya. Atau, dalam mimpi kita berhenti berlari dan memilih untuk menghadapi si pengejar.

6. Buang air

Toilet atau buang air di mimpi bisa jadi karena ada sesuatu uneg2 yang ingin dikeluarin tapi selama ini ditahan. Atau pertanda sebenarnya badan kita sedang kebelet

7 Bioskop

Mimpi nonton di bioskop melambangkan kita sedang berefleksi terhadap garis besar kehidupan kita. Apakah filmnya romance? Action? Atau gak jelas?

8. Rumah

Rumah kita dalam mimpi mungkin berbeda jauh dari rumah di alam sadar. Hal ini disebabkan karena rumah dalam mimpi tersebut menggambarkan kejiwaan kita. Apakah rumah itu bobrok atau bagus? Mansion atau gubuk? Bermimpi sedang membangun rumah anda sendiri adalah pertanda baik karena menggambarkan anda sedang mengembangkan diri. Tapi beda cerita kalau rumahnya dibangun ternyata malah hancur.

9. Bugil

Mimpi telanjang punya hubungan erat dengan malu. Anda merasa malu terhadap situasi yang sedang terjadi di dunia sadar anda pada saat ini. Kalau mimpi telanjang kemudian sembunyi di toilet, mungkin berarti anda merasa malu akan sesuatu tapi butuh untuk mengungkapkannya.

10. Jatuh

Mimpi jatuh menggambarkan situasi yang tidak terkendali, atau rasa takut terhadap kegagalan. Mungkin anda jatuh dalam mimpi karena anda merasa putus asa juga.

Tuesday, September 22, 2015

[Tv Seri]Romance Three Kingdoms 2010

Waktu menulis Soaring Phoenix, saya riset mengenai Jingzhou, tapi malah menemukan playlist RTK2010 di youtube. Menontonnya cukup menghibur, semua adegan-adegan dipersingkat dan diringkas dengan cukup sesuai dengan karangan Lou Guanzhong. Ada beberapa perbedaan seperti Lu Meng yang di novelnya dikisahkan sedikit pengecut (strategi merebut Jingzhou itu dari otak Lu Xun), di film ini lebih bisa diandalkan. Tokoh Cao Cao di film ini jadi lebih menarik (rasa-rasanya semua tokoh Cao Cao di film RTK selalu mengesankan walaupun tetap bermain sebagai villain role). Lu Bu nya monyong dan kelihatan bengal (seenggaknya bukan miniatur lagi seperti tv seri sebelumnya). Diao Chan nya kalah cantik dengan anaknya Cao Cao. Tapi saya belum lihat aksi Zhuge Liang nih di sini, mungkin nanti akan saya update setelah nonton Chibi dan North Campaign. Sima Yi sangat menarik, karena relasi dia dengan Cao Pi yang cukup kuat.

Berhubung ada beberapa scene yang gak berani saya tonton (terutama scene kematian Guan Yu, karena buat saya terlalu tragis (maklum, fans)), jadi dari seluruh scene yang sudah saya tonton, saya menarik kesimpulan kalau penulis naskah film ini sangat pandai menggambarkan manusia rakus, tamak, egois, dan ga tau malu. Beberapa adegan berhasil membuat saya meneteskan air mata seperti pada saat Cao Cao membunuh Lu Boshe, kemudian adegan Cao Zhi membuat puisi tentang "brotherhood", dan kematian three brothers of Shu-han.

Scene bagus lainnya yang saya catat: Reaksi Liu Bei waktu Lady Sun meninggalkan dia sangat dalam (kayaknya sempet terharu juga di adegan ini). Pada waktu Cao Pi difitnah bersekongkol untuk membunuh Cao Cao itu juga adegan yang sangat kuat. Anehnya begini, di seluruh saga tersebut, tokoh yang paling saya benci selain Dong Zhuo (kayaknya ga ada yang suka sama dia deh) adalah Cao Pi. Saya adalah pembenci Cao Pi nomer satu, dan buat saya, dia benar-benar tokoh yang kejam sekaligus licik (biasanya yang lain itu kejam tapi tak berotak). Tapi pada adegan tersebut, simpati saya terhadap Cao Pi begitu kuat, saya merasa senang sekali waktu Cao Cao meletakkan biji hitam ke tujuh.

Kekurangan dari film ini, sepertinya penulis cerita kurang pandai menyajikan adegan debat. Adegan persuasi yang harusnya menarik, malah jadi membosankan dan tidak sengetroll di novelnya. Pada episode kematian Wang Lang, si aktor cengengesan seperti kera sakti dan tau2 menyemburkan darah dan mati. Trolling level, 1/5 stars. Kalau dibandingkan tv seri yang terdahulu, trolling levelnya benar-benar seru. Sekalipun terjemahan bahasa inggrisnya di youtube katanya ngaco, tapi masih dapet efek pawned nya. Selain itu, semakin ke belakang, sepertinya kualitas film tidak sebagus awal episode dimana tokoh Cao Cao masih hidup. Sungguh disayangkan.

Bila anda ingin menonton Romance Three Kingdoms 2010, silakan klik link ini

Berikut adalah daftar tokoh pemeran dalam tv seri ini :

Chen Jianbin as Cao Cao 
Yu Hewei as Liu Bei
 Chen Jianbin sangat pas memerankan tokoh ini. Saya suka sekali waktu ada tokoh dalam film yang mengancam dia dengan ancaman serius dalam lingkup hidup-mati, dan dia merespon dengan tawa.




Akting Yu Hewei lebih seperti memerankan psikopat berdarah dingin yang mengintai mangsa di sudut tak terduga. Dia sukses membawakan Liu Bei yang mengerikan.
Lu Yi as Zhuge Liang

Kang Kai as Zhang Fei
Belum sempat lihat episode-episode penting Zhuge Liang, tapi kalau dilihat dari tampangnya, akting Lu Yi lebih dingin dan kurang ngetroll.


Waktu melihat Zhang Fei di film ini, saya tidak bisa berpaling dari matanya. Mata besar bulat dan cantik itu ... memberi ilusi bahwa dia sesungguhnya lebih lembut dari seorang pria gempal berbahasa kasar bernama Kang Kai.






Yu Rongguang as Guan Yu
Sebelum tahu tv seri ini, saya pernah iseng ngelist aktor-aktor tiongkok untuk memerankan San Guo, dan saya mencalonkan Yu Rongguang sebagai Guan Yu (selain Donnie Yen). Akting dia dalam film ini cukup sesuai, di masa muda Guan Yu cukup bijak, tapi di masa tua dia jadi sangat arogan. Mungkin karena pengaruh usia dan dia tidak rela kehilangan masa muda yang gemilang. 






Nie Yuan as Zhao Yun
 Menurut seleraku, Nie Yuan cocok memerankan versi feminim dari Zhao Yun.


Saya ga tau aktor ini salah makan apa sebelum syuting. Mungkin dia ingin menggambarkan seorang berkepala dingin, tapi saking dinginnya sampai-sampai kukira hantu. Ni Dahong berakting bagus.



Ni Dahong as Sima Yi
















Dan inilah Yu Bin, yang memerankan tokoh paling kubenci di San Guo.... 

Yubin as Cao Pi ... wait!!






Yu Bin as Cao Pi




... tunggu dulu ....







Yu Bin memerankan Cao Pi dengan baik, walau saya berharap dia bisa sedikit lebih "rubah" dengan memasang sedikit senyum percaya diri dalam aksi-aksinya menguasai dunia Tiongkok.





Peter Ho as Lu Bu




Pretty boy ini lumayan badass dan bengal waktu memerankan Lu Bu. Nilai plus untuk bibir manyunnya sepanjang penampilan karena menambah kesan bodoh, sesuai dengan ciri khas si "bastard of three fathers". Serius deh, anda harus melihat reaksinya di film waktu pertama kali diejek demikian oleh Zhang Fei. Priceless!!












Zhang Bo as Sun Quan
Sha Yi as Sun Ce
Saya kurang puas terhadap akting Zhang Bo memerankan Sun Quan di sini. Bayangan saya, Sun Quan itu temperamen, waktu dihina Guan Yu saya membayangkan dia emosi, bukan tertawa seperti itu. Dan juga, sebagai penguasa Wu (dan seantero Tiongkok pada zaman itu) yang paling makmur di antara yang lainnya, saya berharap wajahnya sedikit bulat, punya janggut warna merah seperti yang dideskripsikan tentang Sun Quan.




Satu hal yang selalu muncul dalam kepalaku setiap kali wajah Sun Ce muncul di film ... "bisa gak sih cari aktor yang lebih garang dikit??". Sha Yi punya tampang yang mendekati malaikat.

Wang Peng as .... oh you know who he is. Take a guess.

Ini adalah Wang Peng. Dari situasi fisikalnya, kita sudah bisa menebak dia memerankan siapa. Eh, tapi gini2 istrinya itu Xing Cai loh!








Terakhir nih ... terakhir ... special appearance. Konon di film ini gak ada Guan Suo. Adanya Guan Xing. Tapi uniknya, nama pemeran Guan Xing, adalah Wei Zhi. Nama yang punya phonetik sama dengan nama style Guan Suo. Tapi ... terima gak sih Guan Xingnya ky gini? ky nyokap gw mukanya! anjir!


[Project] Soaring Phoenix

Judul : Soaring Phoenix
Start : September 2015
Genre : Fantasy, wuxia, san guo, action

Sudah sejak kecil saya dikenalkan dengan dua novel klasik Tiongkok: Water Margin (genso suikoden), dan Romance of Three Kingdoms (San Guo Yan Yi). Yang pertama saya baca adalah Water Margin, karena ada komiknya. San Guo cukup mengerikan untuk kubaca (dari kovernya) dan tidak menarik saat itu, karena kovernya terkesan kaku; cuma gambar seorang pria bermuka merah didampingi dua orang lelaki di kanan kiri. Dibandingkan kover Water Margin yang gambarnya Wu Sung sedang membunuh seekor harimau malang di gunung, jelas Water Margin lebih menarik untuk bocah 10 tahun.

Tapi memasuki masa SMA, saya iseng mengambil buku San Guo entah yang ke berapa (mungkin 10), dan di sana ada adegan seorang lelaki dengan dingin memerintahkan anak buahnya untuk membuat bakso sebesar kepala manusia dan melempar semua ke dalam sungai deras sebagai persembahan. Kedengarannya sangat kejam, tapi sesuatu yang mengejutkan terjadi; lelaki berdarah dingin itu berlutut dan menangisi anak buahnya yang gugur. Buat saya ini sangat dramatis dan menarik, maka saya memutuskan untuk membaca novel berwarna merah itu dari buku pertama. Dan dari sanalah awal kecintaan saya terhadap San Guo, filosofi Tiongkok, sampai art of war Tiongkok berawal. Gara-gara San Guo, saya ke perpustakaan untuk mencari buku-buku klasik Tiongkok dan mencatat semua strategi perang klasik itu ke buku catatan khusus sementara anak-anak sebaya di belakang saya bermain internet.

Dan kalau saya ingat kembali, pertama kalinya saya menulis naskah novel adalah berdasarkan San Guo. Ceritanya waktu itu terinspirasi dari Ma Chao yang membalas kematian ayahnya tapi gagal. Rentetan bad ending yang dialami tokoh-tokoh favorit saya di San Guo mendidihkan darah penulis dalam diriku untuk mulai menulis cerita San Guo versiku sendiri. Tapi cerita Ma Chao yang itu, tidak pernah selesai. Karena saya segera menemukan tokoh lain yang lebih menarik untuk dieksplorasi; Guan Suo dan Xing Cai.

Guan Suo adalah anak ketiga dari Guan Yu, dan dikenal juga sebagai anak fiktif. Setelah saya adakan riset di google, saya menemukan bahwa pada masa itu banyak orang yang menggunakan nickname "Guan Suo", dan nama itu juga muncul di dalam novel Water Margin sebagai nickname untuk seorang tokoh yang berprofesi sebagai algojo. Jadi saya pikir, kenapa gak kumainkan saja dia sekarang?

Dari sanalah muncul tokoh Guan Suo, anak ilegal Guan Yu. Walau begitu Guan Suo di sini sama sekali tidak mirip dengan novel Hua Guan Suo (fanfiksi San Guo yang ditulis beberapa ratus tahun lalu), dimana Guan Suo digambarkan sudah menjadi seorang jagoan sejak dia dilahirkan. Pada prinsipnya, Guan Suo dalam fanfiksiku ini menceritakan tentang seorang anak ilegal yang dipaksa hidup bersama ayah kandungnya, kemudian pada saat hubungan antara dia dan ayahnya mulai membaik, Guan Yu harus mati di tangan Lu Meng dan Lu Xun. Nah kemiripan antara ceritaku dengan Hua Guan Suo ada di sini, dimana Guan Suo akan membalas kematian Guan Yu dengan menjadi assassin berambut pendek (rambut pendek menggambarkan pergolakan batinnya sebagai anak ilegal yang tidak diakui) yang seluruh penampilannya menyerupai sang Jendral.

Folktale ditulis cukup lama, (saya agak lupa, tapi mungkin sekitar 2 tahun, atau lebih) dan sempat mengalami jeda yang cukup lama juga. Aslinya cerita itu ditulis di fanfiction.net, tapi berlanjut sampai tamat di Wattpad.com. Pada saat menyelesaikannya, saya merasa sangat puas. Karena itu adalah cerita yang selalu ingin saya ceritakan. Pada saat menulis Folktale, saya selalu ingin agar apa yang saya ceritakan itu dibaca oleh orang banyak, saya ingin banyak orang mengetahui bahwa ada seorang bernama Guan Suo yang mungkin ada di masa lalu, namun seperti yang tertulis di wikipedia : namanya hanya dikenal melalui folktales. Saya sendiri tidak tahu kenapa begitu tertarik dengan karakter ini, padahal cuma muncul di kampanye selatan Zhuge Liang.

Nah, Soaring Phoenix, cerita yang saya tulis sekarang ini adalah cerita yang lebih fantasiah, (mungkin) lebih bermoral, dan lebih baik secara teknik kepenulisan (secara saya yakin, setiap orang pasti bisa berkembang di bidang yang terus ditekuninya). Soaring Phoenix juga ditulis sebagai ralat terhadap kritik-kritik yang diberikan para beta reader terhadap Folktale; rupanya affair dengan permaisuri itu tidak terlalu disukai oleh banyak kalangan.

Tanpa menghilangkan elemen-elemen utama dalam Folktale (bahkan mengambil peristiwa yang mirip), Soaring Phoenix mengisahkan tentang titisan Phoenix Hitam yang lahir untuk menggenapi janji langit terhadap Liu Xuande (Liu Bei). Dikisahkan, Liu Bei sudah putus asa dan patah harapan, kemudian pergi berdoa pada langit sambil berpuasa 40 hari. Langit kemudian mengabulkan permintaannya untuk mengembalikan kejayaan dinasti Han yang dikorupsi oleh banyak pihak seperti Cao Cao, terutama. Janji langit adalah, dia akan memberikan Phoenix Hitam untuk mengabulkan impian Liu Bei. Tapi dengan satu syarat, si Phoenix Hitam harus menjadi pemimpin bagi pasukannya. Masalahnya, Phoenix Hitam itu lahir sebagai seorang wanita, itu berarti dia harus menjadi istri bagi Liu Shan agar dia memiliki kuasa sebagai Jendral Permaisuri.

Percintaan antara Guan Suo dan Zhang Jingai lebih didewasakan dan lebih disopankan. Saya sangat tertarik untuk menulis hubungan dengan chemistry kuat antara dua orang yang tidak pernah memproklamirkan hubungan mereka sebagai hubungan romantik. Dengan kata lain, hubungan gantung tapi obvious. Saya berencana untuk menerbitkan buku ini, dan berharap cerita ini bisa dinikmati khalangan luas.

Berikut adalah chapter 3 dari Soaring Phoenix.

Writer's Block : COTAS - Einherjar

Writer block itu tidak pernah menyenangkan. Akhirnya COTAS-Einherjar yang kumulai sejak sekitar pertengahan 2014 itu akan selesai 2 chapter lagi sekarang. Tapi sepertinya ada rasa tidak puas dari keseluruhan skrip dan ada sesuatu yang aneh yang membuatku ga bisa lanjut. Salah seorang beta reader bilang, terlalu banyak gaiden (side story). Mungkin dia benar, karena aku sendiri merasakan kalau mungkin ceritanya terlalu showing.

Maksudku, ada beberapa term dalam realm yang mau kujelaskan melalui side story (terutama side storynya Jacques dan Caesar). Seperti gambaran tentang apa itu arus jiwa-jiwa, misalnya. Aku juga menjelaskan kenapa Hoffenburg bisa beku dan seseorang menciptakan Einherjar. Tapi sepertinya semua terlalu banyak dan panjang sehingga berpotensi membuat para beta reader tersebut kewalahan mengikuti ceritanya.

Mungkin beberapa side story akan kuhapus saja, dan background cerita Hoffenburg diselipkan di tengah-tengah cerita biar gak terkesan ujug2.

Pada saat pusing seperti ini, muncul ide baru cerita wuxia. Cerita remake dari Dynasty Warriors fanfic yang kutulis beberapa waktu silam berjudul "folktale". Cuma, diremake ini mengambil point of viewnya Zhang Jingai (Xing Cai). Mungkin ini bisa jadi proyek retreat dulu sebelum mulai lagi mengedit dan melanjutkan Einherjar. Yang pasti, targetku "menerbitkan novel sebelum usia kepala 3" harus segera tercapai dalam waktu dekat!